Terik matahari yang menembus kaca jendela dan suara dentuman
dari lonceng milik pak Imam membangunkan Shila dari tidur panjangnya pada
pelajaran kesenian lagi. Shila tersentak dan dengan respect menguap . Shila
sangat benci pada bunyi lonceng, bunyi lonceng pada tidurnya menyebabkan
mimpinya berakhir namun ia juga benci karena berarti itu adalah tanda bahwa ia
ketahuan tidur lagi, pak Imam lagi-lagi memergokinya pak Imam tersenyum namun
ia tersenyum dengan pandangan bersabar “ini sudah yang sekian kalinya Shila
!,apa dirimu sangat membenci bapak atau kau merasa tertekan dengan pelajaran
ini ? apakah kau akan berkata untuk tidak memberitahu alasannya lagi?” tanya
pak Imam dengan nada yang marah namun tetap lembut . “sepertinya aku akan
menjawab itu lagi kali ini pak . “ jawab Shila santai namun tetap dengan muka
polosnya . seketika gelak tawa menyelimuti kelas 81 yang notabene adalah kelas
Shila. “Shila ruangan BK sepulang sekolah “ jelas pak Imam dengan nada tinggi
saat ia mendengar bel istirahat berbunyi.
Shila
seorang siswa pindahan dari Jakarta , dengan kepribadiannya yang ramah dan
tomboy membuat nya lebih cepat dikenal di sekolah barunya ini yaitu SMPN 1 kota
Bengkulu, dia bukan anak yang tidak sopan , sebenarnya namun entah mengapa
hatinya menyuruhnya untuk tidak menyukai pelajaran kesenian , saat pengambilan
nilai kesenian nilainya juga rendah . Shila juga seorang anak yatim piatu
dengan beasiswa penuh dari pemerintah hingga ia kuliah ,hebat memang , siapa
sangka seorang anak tanpa orang tua seperti Shila bisa menjamin hidupnya
sendiri, Shila adalah seorang atlit beladiri taeckwondo dan beberapa cabang
atletik,tapi ia sebenarnya tidak bisa berenang.
Di ruang BK
pak Tony selaku guru BK SMPN 1 mulai berbincang-bincang dengan Shila , ya
sepertinya Shila memang mudah akrab dengan orang lain. “bapak harap kamu
menjawab pertanyaan yang bapak berikan dengan jujur” harap pak Tony, “aku tidak
bisa menjaminnya” jawab Shila tenang “tertidur dan ketahuan saat pelajaran
kesenian 3 kali,membolos 2 kali,selalu mendapat nilai ujian yang pas-pasan dan
sangat sering bersenandung, Shila, sebenarnya apa masalahmu dengan pelajarn
kesenian? “ tanya pak Tony , “ hmm, tidak ada aku hanyasangat bosan dan juga
sedang itdak berkonsentrasi jadi aku tertidur” jawab Shila “Shila.. Shila..
bisakah dirimu sekali saja tidak berbohong pada guru BK? kau sudah berapa kali
masuk ruangan ini ? apakah kau berpikir bahwa bapak akan tertipu lagi dengan
gurauan mu?” jawab pak Tony “ya..ya itu semua berawal saat aku tahu kejadian
yang menyebabkan orang tuaku meninggal , mereka meninggal disaat perjalan
mereka di yogyakarta,mereka menuju sebuah gedung kesenian di kota tersebut
untuk sebuah pertunjukkan seni” pak Tony memebenarkan posisi duduknya dan
mencoba menelaah apa yang Shila katakan ,”lalu?” tanya pak Tony tidak mengerti , “ entah , aku
merasa diriku menganggap seni adalah penyebab orang tuaku meninggal, aku
berusaha untuk menepis pikiran bodoh itu tapi aku nyatanya tetap berpikir
begitu,pasti saja setiap pelajaran kesenian aku merasa seperti tertekan jadi
aku akhirnya tertidur” jelas Shila panjang lebardan diakhiri dengan sedikit
gurauan. “lalu bagaimana masalahmu tentang nilai matematikamu ?” tanya pak Tony
lagi. “hmm,aku sudah mengerjakannya tapi aku tetap tidak bisa ,aku sudah
berusaha dengan sangat keras,aku merasa aku tidak bisa dasarnya jadi pada bab
selanjutnya aku malah makin tidak mengerti” jelas Shila kembali. “ hm..seperti
itu ,apakah kamu ingin rekomendasi dari bapak?” tanya pak Tony , “ Ya” tanpa
pikir panjang Shila langsung mengiyakan usul pak Tony .
Sepulang
sekolah Shila mencari Riki, ya Riki adalah rekomendasi pak Tony , Riki seorang
jenius matematika, ketua OSIS di SMPN 1 dan seorang konselor andalan pak Tony .
Riki adalah anak-kebanggaan-pak-Tony. Shila terus menelusuri lorong menuju
kelas 9 yang memisahkan antara kelas 8 dan kelas 9,sepertinya baru Shila lah
yang berani menulusuri lorong itu. Ditengah perjalanan Shila dicegat oleh
sekumpulan anak perempuan kelas 9. ‘siapa kau? beraninya kau memasuki wilayah
kelas 9,apakah kau anak kelas 8? sepertinya kau anak pindahan. tanya salah
seorang dari mereka yang sepertinya pemimpin dari sekumpulan tadi. ya Intan
namanya , Shila membaca sekilas nametag dari kakak kelasnya tersebut. “maaf kak
, aku hanya sedang mencari seseorang.” jawab Shila dengan tenang.”siapa ? bagas
kah? kau tidak boleh bertemu dengan bagas. “ jelas kakak kelas tadi dengan nada
sarkastik. “memangnya kenapa memangnya kau siapaku melarang orang lain bertemu
denganku. “ tanya Bagas , siapa sangka sekumpulan perempuan yang mencegat Shila
tadi langsung menepi dan menundukkan kepalanya.
Bagas , seorang kapten tim basket dan juga
pinru pramuka SMPN 1 orangnya religius dan juga pintar pada semua mata
pelajaran. Bagas lalu menarik tangan Shila dan membawanya keluar dari lorong
tersebut .” untuk apa lewat lorong itu,bukankah ada jalan lain? tanya Bagas
tanpa memperkenalkan dirinya dulu, “ kak Bagas? aku mencari kak Riki apakah
kakak tau?” tanya Shila , “ ya , aku tahu 91,kelas paling pojok , itu kelasku
juga,dari logatmu sepertinya kau bukan orang asli Bengkulu.” jelas Bagas . “ ya
kak , aku pindahan dari Jakarta , terima kasih atas informasinya” jawab Shila,
tidak seperti dugaan Shila ternyata Bagas malah membawanya menemui Riki,
setelah Shila bertemu dengan Riki ia langsung memberikan surat dari pak Tony
kepada Riki, Riki mengambil surat tersebut dan membacanya, Riki tersenyum “ jam
4 datanglah kerumahku,ini alamatnya,dan tolong katakan ke pak Tony atas ucapan
terima kasihku” ujar Riki sambil tersenyum dan memberikan alamat rumahnya.
Sepulang
sekolah Sheila pergi kerumah Riki untuk belajar bersama seperti yang disuruh
oleh pak Tony sebelumnya,tidak seperti yang Shila kira ternyata Rikiadalah
seorang anak darah biru,namun Shila heran karena dirumah Riki hanya ada Riki
dan pembantunya,tidak ada orang lain Shila hanya berpikir bahwa orang tua Riki
sedang bekerja , merekapun mulai memulai belajar bersama mereka. tidak lama
dari mereka belajar bersama ternyata dari balkon rumah Riki terlihat orang yang
membawa arak-arakkan tabot, ya rumah Riki memang ada disekitar jalan Prof. Dr.
Hazairin , Riki mengajak Shila untuk pergi melihatnya untuk melihatnya, ini
pertama kalinya Shila melihat arak-arakkan Tabot,Shila merasa sangat kagum,
Riki berkata ia sangat menyukai Tabot,ia juga sangat mencintai kebudayaan
Bengkulu,Shila hanya mengolok Riki , “ indahkan ? itulah mengapa aku sangat
mencintai kebudayaan bengkulu, kau tahu bahkan aku adalah seorang ketua sanggar
di kota Bengkulu dan Bagas adalah wakilku “ jelas Riki “lalu kenapa,lagian mana
mungkin orang seperti kakak mencintai kebudayaan .” olok Shila “yasudah kalau
kau tidak percaya besok aku akan mengajakmu untuk datang ke sanggar tempat aku
biasanya berlatih” ajak Riki .’pegang janjimu kak “ jelas Shila.
Sepulang sekolah Riki menghampiri Shila di
depan kelasnya bersama Bagas, “ayo kita ke sanggar “ ajak Riki saat Shila baru
saja keluar dari kelasnya, “apakah kita tidak belajar matematika hari ini?’
tanya Shila “nanti setelah kita ke sanggar , bukannya nilai keseniannmu juga
sangat buruk? ajak Riki dan dilanjutkan dengan anggukkan Bagas.
Disanggar
Bagas dan Riki mulai menari mengikuti alunan musik bersama dengan anak sanggar
lainnya, sedangkan Shila hanya diam saja,sekarang ia berada di sebuah sanggar
namun ia tidak merasa tertekan sedikit pun,ia malah merasa sangat senang
melihat banyak anak sanggar yang menari berbagai macam tari seperti tari tabot,
tari persembahan dan juga ia sangat senang melihat anak sanggar putra menabuh
alat drum yang sangat besar. Bagas dan Riki beristirahat , “kak benda besar
seperti drum itu apa namanya?” tanya Shila penasaran “itu Doll “ jawab Riki
“apakah kau mau mencoba memainkannya?’ tanya Bagas , “Ya! “ jawab Shila
semangat . Riki mempraktekkan cara menabuh Doll , Shila sangat senang
melihatnya iapun mencoba menabuhnya dan ia ternyata bisa, Riki dan Bgas sangat
kagum dengan cara Shila menabuh Doll. “ apakah kau pernah memainkannya
sebelumnya?” tanya Bagas , “tidak,aku juga aneh mengapa aku bisa memainkannya “
jawab Shila masih dengan ekspresi senangnya. “hmm,kalau begitu bagaimana kalau
kita bertiga bermain bersama?”tanya Riki dan disetujui oleh Bagas dan Shila.
Riki tidak menyangka permainan mereka bertiga sangat bagus.
Riki
diam-diam mendaftarkan Ia,Bagas dan Shila dalam satu kelompok untuk mengikuti
lomba menabuh Doll saat Perayaan Tabot. Riki tanpa memberitahukan ke Shila
tentang perlombaan tersebut mengajak Shila untuk kesanggar setiap 3 hari
sekali. alhasil saat 2 hari sebelum perlombaan mereka sudah siap, tidak seperti
yang Shila , Riki dan Bagas kira mereka ternyata mendapat juara pertama, Shila
merasa sangat bahagia , dan Riki pun juga sangat bahagia melihat Shila bahagia
karena dirinya.
Ternyata
diam-diam Riki menyukai Shila,Riki pun memberitahu perasaannya kepada Bagas,
tidak seperti yang Riki sangka ternyata Bagas juga menyukai Shila, Riki
bingung. akhirnya mereka berdua memutuskan untuk mendengar pernyataan siapa
yang bisa membuat Shila lebih dulu sukai, mereka berdua mengajak Shila untuk
menemui mereka berdua namun secara terpisah pada waktu yang bersamaan, Riki
mengajak Shila untuk bertemu dengannya di sanggar sedangkan Bagas mengajak
Shila untuk bertemu dengannya di Pantai Panjang.
Shila
memutuskan untuk ke sanggar terlebih dahulu, Riki mengungkapkan perasaannya
kepada Shila,namun entah mengapa Shila malah menelpon Bagas,dan menyuruh Bagas
untuk datang ke sanggar juga. “sebenarnya apa yang ia pikirkan?” tanya Riki
dalam hati.Bagas pun datang, “kak aku sebenarnya juga menyukai salah satu dari
kalian,namun aku bingun ketika kalin berdua menyatakan perasaan kalian pada
waktu yang bersamaan kepadaku.” jelas Shila. Bagas dan Riki masih bingung
merekapun hanya diam,” aku menyukai kak Riki , tetapi aku tidak ingin kita
bertiga menjadi tidak dekat lagi,persahabatan kita indah kak,aku tidak akan
membiarkan persahabatan kita hancur hanya karena maslah ini jadi aku harap kita
bisa bersahabat seperti dulu lagi,aku tidak menolak siapapun dan aku tidak
menerima siapa jadi aku akan membiarkan waktu yang menjawab perasaan hatiku
saja “ jelas Shila. sejak kejadian tersebut mereka tetap menjadi sahabat sampai
waktu yang lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar